Kegiatan Posyandu : Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan, Pencegahan dan Penurunan Stunting Tingkat Desa yang bertajuk New Zero Stunting
Posyandu, atau Pos Pelayanan Terpadu, merupakan salah satu program pelayanan kesehatan dasar di Indonesia, khususnya di Desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, terutama dalam aspek kesehatan dan gizi. Posyandu biasanya dikelola oleh PKK Desa, kader-kader hebat kesehatan masyarakat yang terlatih dan didukung oleh tenaga kesehatan yaitu Bidan Desa dari UPTD Puskesmas Wanakaya Kecamatan Haurgeulis. Kegiatan posyandu sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta menangani, mencegah dan menurunkan angka stunting di tingkat desa.
Kegiatan pada Posyandu Salak dan Jeruk ini meliputi penimbangan, mengukur lingkar kepala dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada bayi dan balita untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan serta memberikan asupan gizi yang cukup pada mereka. Melalui kegiatan ini, orang tua dapat mengetahui status gizi anaknya dan segera mendapatkan intervensi jika ada tanda-tanda kekurangan gizi.
![](https://dskertanegara.id/wp-content/uploads/2024/09/2_20240911_173437_0001-819x1024.png)
Selain pelayanan untuk anak-anak, posyandu juga menyediakan layanan untuk ibu hamil dan menyusui. Di sini, ibu hamil bisa mendapatkan pemeriksaan kehamilan, konseling gizi, serta edukasi tentang perawatan selama kehamilan dan persiapan persalinan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan, serta meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.
Posyandu juga berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, perencanaan keluarga, dan pencegahan penyakit. Kader Posyandu Salak dan Jeruk, PKK Desa beserta Bidan Desa juga sering memberikan penyuluhan tentang cara menjaga kebersihan, pentingnya ASI eksklusif, serta informasi tentang penggunaan alat kontrasepsi.
Dengan adanya posyandu, masyarakat, terutama di daerah pedesaan, bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dasar secara rutin dan terjangkau. Posyandu merupakan contoh nyata dari pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan bersama.
![](https://dskertanegara.id/wp-content/uploads/2024/09/3_20240911_173437_0002-819x1024.png)
Peran Posyandu dalam Penanganan dan Penurunan Stunting di Tingkat Desa
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia, terutama di Desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak menjadi lebih pendek dari standar usianya dan berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif. Upaya pencegahan dan penanganan stunting sangat penting, dan salah satu lembaga yang berperan aktif dalam penanganan stunting di tingkat desa adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Fungsi Posyandu dalam Penanganan Stunting
Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. Melalui Posyandu, berbagai layanan kesehatan diberikan kepada ibu hamil, balita, dan lansia dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Dalam konteks penanganan stunting, Posyandu memiliki peran strategis karena posyandu berfungsi sebagai tempat untuk mendeteksi dini masalah pertumbuhan anak dan memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya asupan gizi yang tepat.
Kegiatan rutin Posyandu seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pemantauan perkembangan balita sangat penting untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko mengalami stunting. Dengan data ini, petugas kesehatan dapat segera memberikan intervensi berupa saran pola makan, pemberian vitamin, serta rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap jika diperlukan.
![](https://dskertanegara.id/wp-content/uploads/2024/09/4_20240911_173437_0003-819x1024.png)
Pencegahan Stunting Melalui Edukasi dan Gizi
Di Posyandu, para ibu mendapatkan edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, serta makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Selain itu, Posyandu juga menyediakan layanan pemberian vitamin A, imunisasi, serta makanan tambahan bagi balita yang terindikasi kekurangan gizi.
Program penyuluhan yang dilakukan oleh kader Posyandu membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, yang dikenal dengan periode golden age. Masa ini merupakan masa kritis untuk perkembangan anak, dan kekurangan gizi pada periode ini dapat berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Kolaborasi dan Peran Masyarakat
Keberhasilan Posyandu dalam menurunkan angka stunting tidak lepas dari peran aktif masyarakat. Kader Posyandu yang merupakan relawan dari masyarakat setempat berperan penting dalam menggerakkan ibu-ibu untuk rutin datang ke Posyandu dan mengikuti berbagai program yang telah disiapkan. Selain itu, dukungan dari pemerintah desa, puskesmas, dan pihak swasta juga sangat diperlukan untuk menyediakan sumber daya yang cukup dalam menjalankan berbagai program pencegahan stunting.
Ibu Hj. Suti’ah selaku Ketua PKK Desa Kertanegara menyampaikan bahwa Posyandu di tingkat desa memiliki peran krusial dalam penanganan dan pencegahan stunting. Dengan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, pemantauan gizi, serta edukasi kepada masyarakat, Posyandu menjadi ujung tombak dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Kolaborasi antara kader, masyarakat, dan pemerintah menjadi kunci utama dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bebas stunting, seperti halnya keseriusan Program Ibu Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina bersama Forkopimda dan sampai tingkat bawah lainnya, yakni demi mewujudkan Indramayu New Zero Stunting. Ucapnya